
Pengorbanan cinta yang tulus kemungkinan besar akan menjauhkan hati dari kekecewaan jika di kemudian hari tujuan cintanya tak bisa tercapai, karena pengorbanannya murni tanpa pamrih meskipun dirinya harus diterpa sejumlah penderitaan. Hanya kebahagian sang primadonalah yang diharapkannya. Sedangkan bagi yang tak tulus, buah kecewa dan kesallah yang menyelimuti hatinya, jika tak mampu mengendalikannya bisa mengarah ke demdam asmara alias tidak rela ia menjadi milik orang lain, bahkan dia sendiri akan selalu menderita jika yang primadonakannya itu hidup bahagia bersama orang lain.
Oleh karena itu belajar dari kasus tersebut di atas, berpikir bijak dan tepat dalam menentukan suatu sikap untuk nenentukan pilihan teman hidup merupakan cara yang paling baik. Cinta yang dimulai bukan dari ketulusan akan menghasilkan kebahagian cinta yang semu, tidak sama dengan cinta yang murni dari lubuk hati yang paling dalam.
Akhirnya coba kita periksa kembali, apakah pengorbanan cinta kita benar-benar tulus atau hanya main-main saja?
Akhirnya coba kita periksa kembali, apakah pengorbanan cinta kita benar-benar tulus atau hanya main-main saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar